Korban banjir di Wasior, Papua Barat, terus bertambah menjadi 59 orang. Puluhan orang lainnya masih hilang. Banjir bandang juga mengakibatkan puluhan rumah hanyut.
"59 Orang meninggal dunia, 83 orang luka dan 27 orang hilang," kata Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Priyadi Kardono saat dihubungi detikcom, Rabu (6/10/2010).
"59 Orang meninggal dunia, 83 orang luka dan 27 orang hilang," kata Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Priyadi Kardono saat dihubungi detikcom, Rabu (6/10/2010).
Priyadi menjelaskan, akibat bencana ini juga, 31 rumah hanyut, serta 1 sekolah dasar. 1 Masjid dan 4 buah jembatan rusak parah tertimbun lumpur.
"1 Rumah Sakit, dan 1 hotel juga mengalami rusak berat," imbuhnya.
Kondisi banjir bandang ini menyebabkan aktivitas masyarakat lumpuh total. Hujan yang datang terus menerus diduga menjadi penyebab.
"Ibu kota distrik Wasior hancur total," terangnya.
Bencana banjir bandang yang diduga akibat penggundulan hutan ini, terjadi pada Senin 4 Oktober. Penyebab banjir diperkirakan dari meluapnya air danau yang berada tepat di atas gunung Kota Wasior. Hujan deras memang turun sejak pukul 20.00 WIT, Minggu 3 Oktober hingga Senin dini hari.
Mayat-mayat korban ditemukan di antara puing-puing bangunan yang hancur disapu banjir bandang. Bahkan ada juga yang ditemukan nyaris terbawa arus sungai ke laut.
Banjir bandang itu juga menyebabkan aktivitas perekonomian dan pemerintahan setempat lumpuh total. Warga berharap bantuan dari pihak mana pun segera datang.