Kabar pengobatan Nur Halimah dengan menggunakan media batu ternyata sudah diketahui oleh pihak sekolah. Meski demikian, MA (Madrasah Aliyah) Mambaul Ulum, Corogo, Kecamatan Jogoroto, tempat Nur sekolah tidak mempermasalahkannya. Mereka yakin, hal itu tidak menganggu proses pendidikan dukun belia tersebut.
"Kita sudah mendengar jika Nur Halimah membuka praktik pengobatan dengan media batu 'sakti'. Namun selama hal itu tidak mengganggu belajarnya, kita tidak mempermasalhkan," kata Sodik, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) MA Mambul Ulum, Senin (7/2/2011).
Sodikin hanya menghimbau agar masyarakat tidak melakukan hal-hal yang bisa mengarahkan kepada perbuatan syirik. Artinya, jika memang bisa sembuh, lanjutnya, kesembuhan tersebut datangnya dari Allah, bukan dari batu.
Bagimana kondisi Nur di sekolah? Menurut Sodikin, anak pasangan Buamin (51) dan Mardiyah (49) dikenal sosok yang pendiam. Selain itu, prestasi akademik warga Dusun Mojokuripan Desa Jogoloyo Kecamatan Sumobito tersebut juga biasa-biasa saja. "Berobat tidak masalah asal jangan syirik," kata Sodikin menjelaskan.
Seperti diberitakan, sejak tiga hari terakhir ini warga sekitar Jogoloyo berbondong-bondong menyerbu rumah Nur Halimah. Mereka ingin mendapatkan kesembuhan dari batu bertuah milik gadis tersebut. Dalam sehari, gadis yang duduk di kelas II MA (Madrasah Aliyah) Mamba'ul Ulum ini melayani sedikitnya 100 pasien. [beritajatim.com]
