Manajer Perseba Bangkalan, Imron Abdul Fatah, mengungkapkan, pihaknya pernah memberikan uang suap sebesar Rp 150 juta kepada Ketua Badan Liga Amatir (BLAI), Iwan Budianto, pada Piala Suratin 2009 yang lalu. Selain itu, Imron juga mengungkapkan, Mantan Ketua Umum Pengprov PSSI Jawa Timur, Haruna Soemitro, juga terlibat dalam kasus suap ini.
Uang sejumlah Rp 150 Juta tersebut diberikan untuk memuluskan jalan gagasan klubnya untuk menjadi tuan rumah final 8 besar Grup E Piala Suratin di Bangkalan. Gagasan tersebut mendapatkan respons dari rekan Iwan yakni Haruna Soemitro yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Umum Pengprov PSSI Jawa Timur.
“Permintaan itu dikabulkan Iwan. Namun, Perseba harus membayarkan sejumlah dana kepadanya. Akhirnya, kami memberikan dana tersebut dan kami menjadi juara,” beber Imron.
Dana tersebut ditransfer sebanyak tiga kali. Transfer pertama sebesar Rp 50 juta pada 6 November 2010 dan transfer ketiga sebesar Rp 75 juta, masuk ke rekening Haruna. Total Rp 125 juta masuk ke rekening Haruna. Sementara transfer kedua senilai Rp 25 juta langsung masuk ke rekening Iwan.
Imron membeberkan semua kasus suap semata-mata ingin kebobrokan di PSSI terkuak. “Saya tak peduli lagi. Kasus ini penting saya ungkap demi kemajuan sepak bola di masa depan,” tukasnya.