Mahasiswi di Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo tengah memamerkan susu berbahan jagung yang mereka kembangkan di kampus. Susu berbahan baku jagung tersebut dapat menjadi susu formula alternatif yang kandungan gizinya cukup tinggi.
Mahasiswa dan dosen pada Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo mengembangkan susu alternatif berbahan baku jagung.
Selain berpotensi sebagai obyek wirausaha mahasiswa, langkah ini sekaligus untuk menghapus citra negatif yang melekat pada mahasiswa di Indonesia bagian timur.
Menurut dosen pada Jurusan Farmasi di Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo, Robert Tungadi, susu karya dirinya bersama mahasiswa itu merupakan susu alternatif bergizi tinggi.
Selain bahan bakunya mudah didapat, susu berbahan jagung ini tidak mengandung bahan pengawet dan aman dikonsumsi masyarakat. Produk tersebut juga sudah mengantongi izin dari Departemen Kesehatan.
"Ini adalah sebuah karya inovatif dari kampus di bidang gizi yang berbeda dengan produk sejenis lainnya. Buatan kami sama sekali bebas dari bahan pengawet, tetapi mengandung bakteri probiotik yang bermanfaat bagi tubuh," kata Robert, Minggu (13/2/2011).
Menurut Robert, kelebihan produk tersebut adalah mudah dibuat dan bahan bakunya sangat melimpah di Gorontalo. Proses pembuatannya juga tidak rumit dan bisa dilakukan dalam skala industri rumah tangga. Hanya saja, batas kedaluwarsa susu tersebut hanya sampai 14 hari saja karena tidak memasukkan bahan pengawet.
Meggy Ngiu, salah satu mahasiswi yang turut mengembangkan susu berbahan baku jagung, mengatakan, karya tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk sekaligus belajar mandiri.
Para mahasiswa di jurusan tersebut dapat memproduksi susu berbahan jagung yang memiliki nilai jual. Sementara ini, produk tersebut sudah dikenalkan di masyarakat sekitar kampus dan dijual di bebera pa tempat.[kompas.com]