TIGA EMAS - Tim perahu naga putra Indonesia (atas) meluapkan kegembiraannya seusai menyentuh garis finis pertama pada pertandingan babak final di Zengcheng Dragon Boat Lake, Guangdong, China.
Air mata bahagia bercucuran tatkala pahlawan olahraga Indonesia cabang dayung, nomor perahu naga 250 meter memasuki finis di Danau Zengcheng, Provinsi Guangdong, China, Sabtu (20/11) pagi.
Luar biasa! Indonesia menyapu bersih tiga emas putra, justru di kandang Sang Naga. Indonesia yang dimotori Pendrota Putra Kesumah, berhasil finis di urutan pertama dengan catatan waktu 48,681 detik.
Tim putra perahu naga Indonesia pada Asian Games XVI/2010 sekaligus mencetak rekor baru, dimana dalam salah satu cabang olahraga, Kontingen Indonesia meraih tiga medali emas atau hattrick pada even Asian Games. Sukses itu tak tertandingi oleh cabang bulu tangkis, sekalipun yang secara tradisi menjadi andalan medali.
Sementara itu, medali perak nomor 250 meter perahu naga Asian Games XVI/2010 itu diraih Myanmar dengan catatan waktu 49,401 detik dan perunggu diraih China dengan waktu 49,467 detik. Tiga finalis lainnya adalah Thailand, Taiwan dan Jepang terpaksa harus puas di peringkat empat hingga enam.
Sedangkan tim putri Indonesia kembali meraih medali perak, setelah finis kedua di belakang tuan rumah China. Farida dkk mencatat waktu 59,458 detik, sedangkan perunggu nomor ini diraih putri Thailand dengan waktu satu menit 2,008 detik.
Tim perahu naga Indonesia tampil edan-edanan dalam tiga hari terakhir, sekaligus menyapu bersih medali emas pada nomor perahu naga putra. Serta tampil konsisten di bagian putri dengan tiga medali perak.
Sebelumnya, dua medali emas juga dipersembahkan para pedayung perahu naga dari Danau Zengcheng itu pada nomor 1.000 meter, Kamis (18/11) dan 500 meter putra, Jumat (19/11).
Dengan demikian, total medali emas yang diraih Indonesia dari cabang itu tiga emas dan tiga perak, sekaligus tampil sebagai juara umum cabang tersebut. Indonesia benar-benar berhasil ‘merebut’ supremasi tertinggi dari cabang olahraga yang merupakan warisan budaya tuan rumah China itu.
Dua medali emas yang diraih oleh Indonesia dua hari sebelumnya, memompa semangat dan percaya diri yang luar biasa bagi 20 pedayung perahu naga Indonesia. Di bawah alunan genderang Pendrota dan arahan juru kemudi Abdul Azis, laju tim Merah Putih tak terkejar dan akhirnya memastikan podium pertama Asian Games 2010 dari nomor itu.
Indonesia Raya pun kembali dinyanyikan di dermaga Danau Zengcheng untuk ketiga kalinya dalam tiga hari berturut-turut. Bendera Merah Putih berkibar di posisi teratas diiringi dua bendera pesaing Indonesia di nomor itu, Myanmar dan China.
Sukses Indonesia mendominasi nomor perahu naga termasuk raihan luar biasa, pasalnya pada nomor jarak pendek biasanya selalu didominasi Myanmar yang pada even kali ini harus puas di bawah Indonesia. “Mereka tampil luar biasa, sempurna dan ini kebanggaan bagi Indonesia. Hattrick emas ini merupakan buah kerja keras dan latihan serta persiapan selama ini,” kata Ketua Umum PODSI Ahmad Sutjipto didampingi Manajer Tim Perahu Naga Indonesia Young Mardinal Djamaludin.
Menurut Sutjipto, sukses sapu bersih dan juara umum pada nomor perahu naga merupakan rekor tersendiri. Untuk pertama kalinya cabang olahraga mampu melakukan hattrick emas pada satu cabang olahraga Asian Games yang diikuti Indonesia. “Motivasi mereka sangat tinggi, baik putra maupun putri, mereka tampil pada performance terbaiknya dan konsisten,” ujar Sutjipto yang mengungkapkan perahu naga sempat akan dicoret dari Kontingen Indonesia karena dianggap tidak berpeluang merebut medali dan terlalu banyak personel.
Kubu Indonesia pun dilanda suka cita, dan kemenangan dirayakan sambil berangkulan dan cucuran air mata bahagia karena berhasil mengakhiri kompetisi tertinggi se-Asia itu dengan hasil gemilang. “Terima kasih Tuhan….kita meraih yang terbaik, dan juara umum di perahu naga…., ini benar-benar hasil yang luar biasa. Indonesia meraihnya justru di China, negeri dimana cabang perahu naga ini lahir,” kata Manajer Tim Perahu Naga Indonesia, Young Mardinal Djamaludin.
Pemerintah kabarnya akan memberikan bonus Rp 400 juta untuk setiap medali emas yang didapatkan atlet-atlet Indonesia. Jika benar demikian, maka ke-22 pedayung perahu naga Indonesia itu masing-masing akan membawa pulang bonus Rp 1,2 miliar. Sementara tim putri, masing-masing mereka akan mendapat bonus Rp 600 juta hasil 3 medali perak dikalikan Rp 200 juta sebagai bonus medali perak.
surya.co.id