Shopping, Luis Suarez Asyik dengan BB, Jupe pun Dicuekin


Selain bertanding melawan Timnas Indonesia, para pemain Timnas Uruguay juga memanfaatkan lawatannya ke Jakarta dengan menikmati keramaian ibu kota. Salah satunya dengan cuci mata di Mall Senayan City Jakarta. Apa saja yang mereka lakukan?

Kamis (7/10), jarum jam menunjukkan pukul 16:30 WIB. Lobi Mall Senayan City Jakarta sangat ramai. Sepuluh anak SSB (Sekolah Sepak Bola) Andi Lala Kebon Jeruk berbaris rapi di mal yang berada di kawasan Senayan tersebut. Para pengunjung juga menyemut, melingkari seorang presenter sebuah stasiun televisi yang tengah on air di mal mewah tersebut. Beberapa kru televisi tersebut beberapa kali memberikan instruksi kepada siswa SSB itu.

Suasana sepak bola benar-benar terasa di pusat perbelanjaan tersebut. Itu tak lain karena mal itu kedatangan tamu istimewa: Timnas Uruguay. Siswa-siswa SSB Andi Lala disiapkan untuk menyambut para penggawa semifinalis Piala Dunia Afrika Selatan itu. Sore itu Luis Suarez dkk. baru akan tiba di Sency "singkatan Senayan City-- pada pukul 18:00 WIB. Meski masih lama, para pengunjung sudah tak sabar melihat dari dekat para pemain bola dari Amerika Latin itu.

Teriakan para pengunjung pecah begitu bus yang mengangkut Timnas Uruguay memasuki pelataran Sency. Ketika Suarez dkk. turun dari bus dan memasuki Sency, para pengunjung langsung berdesak-desakan. Para petugas keamanan pun harus kerja keras untuk menertibkan para pengunjung yang hendak mendekat ke para penggawa La Celeste, julukan Uruguay. Para pengujung lintas kalangan dan usia tersebut saling berlomba untuk mendekat. Mereka ingin sekadar foto bareng ataupun mandapatkan tanda tangan dari para pemain kelas dunia itu.

Setelah masuk dalam mal, para penggawa Uruguay langsung berpencar. Namun, rata-rata membentuk kelompok-kelompok kecil, berjalan mengelilingi mal itu. Hanya Suarez yang memilih berjalan sendirian. Dia tampak santai dan tak pernah lepas dari BlackBerry di tangannya. Sesekali dia terlibat pembicaraan lewat telepon seluluernya, entah dengan siapa. Tentu saja, bintang Uruguay itu menjadi target utama pengunjung, sehingga untuk mengamankan dari hal-hal yang tidak diinginkan, dia mendapat pengawalan superketat.

Sedikitnya enam bodyguard selalu berada di sekitar penyerang Ajax Amsterdam tersebut. Sehingga Suarez seolah menjaga jarak dengan para pengunjung. Akibatnya, para penggemarnya  kesulitan untuk berfoto bersama atau meminta tanda tangan dengan pemain kelahiran 24 Januari 1987 tersebut.

Beberapa pengunjung yang ingin memotret Suarez juga terkena pelototan atau semprot dari para pengawal swasta itu. Mereka meminta para pengunjung tak menyalakan blits kamera jika ingin mendapatkan gambar Suarez. Salah seorang pengawal menyatakan bahwa mood Suarez hari itu sedang tidak baik, sehingga dia gampang emosi.

Beberapa pengunjung hanya bisa menggerutu dengan perlakuan eksklusif terhadap Suarez. Berdasarkan pengamatan Jawa Pos, tak ada warga Indonesia yang berhasil foto bareng dengan Suarez. Namun, kerasnya hati Suarez langsung luluh ketika dua warga Argentina meminta foto. Suarez pun langsung mengiyakan, lalu berpose di samping dua latin tersebut. Dua orang Argentina yang beruntung itu ialah Sergio Espindola, 23, dan Cayo Magrae, 25.

"Benarkah hanya kami yang bisa mendapatkan tanda tangan Suarez?" tanya Sergio seolah tak percaya bahwa hanya dirinya bersama Cayo yang menjadi orang paling beruntung di mal sore itu.

Perlakuan terhadap Suarez berbeda 180 derajat dengan pemain lainnya yang bebas berjalan tanpa pengawalan ketat. Mereka lebih ramah dengan para penggemar sepak bola Tanah Air. Bahkan dengan sabar mereka melayani ajakan berrfoto bersama ataupun berbagi tanda tangan. Orang-orang tak perlu tak harus berdesak-desakan dan berlari-lari untuk mendapatkan tanda tangan atau foto bersama mereka. Para pemain itu lebih welcome dan ramah dibanding Suarez.

Di antara para pemain itu, nama Edinson Cavani paling diburu pengunjung setelah Suarez. Pesepak bola yang merumput di klub Napoli, Italia, tersebut seringkali harus menghentikan langkahnya hanya untuk meladeni permintaan penggemarnya di Indonesia. Para bodyguard yang pengawal Cavani pun  tak menghalangi upaya para penggila bola mengejar Cavani. 

Otomatis, tak banyak yang bisa dilakukan para penggawa Uruguay ketika berjalan-jalan di Sency. Setelah sibuk melayani penggemar, mereka lalu window shoping. Rata-rata tertarik dengan peralatan olahraga serta komputer. Mereka bisa menghabiskan waktu cukup lama di dalam dua konter tersebut, meskipun hanya sekadar melihat-lihat barang. Hanya Cavani yang akhirnya membelanjakan uangnya untuk membeli sebuah Ipad. Pemain lain, Jorge Rodriguez Nunez, sebenarnya juga ingin membeli sebuah exercise belt di sebuah outlet olahraga. Namun, keinginan tersebut gagal diwujudkan gara-gara mata uang. Saat itu Nunez menyodorkan uang USD 100.

"Dia tidak jadi beli karena uangnya kebesaran. Soalnya harga barangnya cuma Rp 300 ribu. Katanya dia mau nukerin uang dulu. Tapi, setelah itu nggak balik lagi," ujar Irawan, penjaga outlet tersebut.

Meskipun hanya window shoping, acara jalan-jalan di Sency itu memberi pengalaman tersendiri bagi para penggawa Uruguay. Beberapa pemain menyatakan kagum dengan kemegahan mal tersebut. "Sangat bagus. Saya tidak menyangka Indonesia memiliki mal sehebat ini," ujar Rebollo, salah seorang jajaran ofisial Uruguay.

Rombongan Timnas Uruguay menghabiskan waktu kurang lebih 1,5 jam di mal tersebut. Pukul 19.30, Suarez dkk meninggalkan Sency untuk balik ke hotel. Namun, seperti saat datang, waktu hendak pulang langkah para pemain tak bisa lancar. Pasalnya para pengunjung masih saja menghadang mereka. Lagi-lagi yang paling diburu adalah Suarez. Dia seolah menjadi magnet yang kuat bagi penggemar sepak bola Indonesia di dalam mal tersebut. Tapi, lagi-lagi tak ada yang beruntung. Suarez langsung ngeloyor ke dalam bus.

Tak hanya pengujung umum yang kecewa. Artis seksi Julia Perez pun harus gigit jari karena gagal mewawancarai Suarez. Jupe "panggilan Julia Perez"juga gagal menghentikan langkah para pemain lain. Mungkin para pesepak bola itu tidak tahu bahwa Jupe termasuk artis top di Indonesia.

Usaha Jupe untuk menarik perhatian Suarez dkk. yang sudah berada di dalam bus juga tak berhasil. Saat Jupe melambaikan tangan meminta sedikit waktu untuk wawancara, Suarez dkk tampak cuek. Mereka bahkan tak membalas lambaian tangan Jupe. Tak heran bila artis yang pernah ungin menjadi calon bupati Pacitan itu pun kecewa berat.

"Tidak apa-apa nggak bisa wawancara dengan mereka. Masih biss wawancara dengan pemain Indonesia," kelit Jupe. Saat Jupe bersiap akan meninggalkan lokasi, keberuntungan baru diperoleh. Dia bisa mencegat Martin Caceres, pemain inti, yang belum naik bus.

"Saya tanya apa kabarnya dengan bahasa Spanyol. Mereka tidak bisa bahasa Inggris," kata kekasih Gaston Castano, pesepak bola asal Argentina yang bermain di Indonesia  tersebut. Sikap ramah kebanyakan para pemain saat di Sency itu langsung berubah drastis saat mereka melakukan latihan di lapangan. Uruguay memilih untuk melakukan latihan tertutup.

Tak satu pun media boleh melihat latihan mereka, selain media partner. Jawa Pos beruntung bisa mendapatkan gambar latihan Suarez dengan memanfaatkan lorong antara PB Pertina serta PB Percasi. Kebetulan lorong itu tak begitu ketat dijaga satpam sehingga bisa dimanfaatkan untuk pengambilan gambar para pemain Uruguay yang sedang berlatih dari kejauhan. Termasuk saat Suarez menjadi kiper dalam latihan tersebut. (jpnn)

digg it
buzz yahoo
google
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook
reddit





Terkait




TERPANAS

 

Rekomendasi

Dunia Bayi dan Ibu

Gambar Unik dan Foto Lucu