Persedikab Kabupaten Kediri resmi mendaftar ke Liga Primer Indonesia (LPI). Saat ini, manajemen Bleduk Kelud tengah melengkapi administrasi yang dibutuhkan penyelenggara kompetisi.
Kepastian Persedikab, tim kelas Divisi I bergabung pada kompetisi yang digagas Arifin Panigoro itu disampaikan langsung oleh Manajer Persedikab Soni Sandra.
"Sampai saat ini, baru kita dan Persebaya yang berani terbuka. Tetapi yang lainnya masih menutup-nutupi keikutsertaanya pada LPI," kata Soni Sandra kepada beritajatim.com, Jumat (15/10/2010)
Saat ini, imbuh pria yang dikenal sebagai kontraktor terkemuka di Kediri itu, pihaknya tengah melengkapi persyaratan yang dimintai oleh LPI. "Sebenarnya kita sudah dilakukan verifikasi. Jadi dalam waktu 2-3 hari kita hanya tinggal diminta melengkapi persyaratan saja," kata Soni
Dari beberapa syarat yang dimintai antara lain, AD/ART, Susunan pengurus, kata Soni, kini tinggal badan hukum yaitu berbentuk Perseorangan Terbetas (PT) yang belum ada. "Kalau masalah badan hukum ini karena draf perjanjian PT ini masih menunggu mereka," kata Soni
Lalu apa alasan Persedikab ikut berbagung dengan LPI? Soni mengaku, alasannya adalah seringnya Persedikab dikerjai selama mengikuti kompetisi yang digelar PSSI. "Semua juga tahu. Kompetisi belum digelar saja, tim yang bakal lolos mana dan yang tidak lolos mana sudah tahu. Ini bukan rahasia lagi," kata Soni
Soni menambahkan, selama ini Persedikab selalu menjadi korban. Pihaknya merasa tidak pernah diuntungkan selama mengikuti kompetisi yang digelar PT BLI. Tetapi sebaliknya, Persedikab selalu dirugikan
"Kita dirugilkan. Kita sudah melakukan pembinaan terhadap pemain. Contoh saja, divisi kita melakukan kontrak pemain satu tahun. Kita ikut kompetisi dengan sistem turnamen. Di Banyuwangi kita out, karena dikerjai. Sudah, kita selesai dan harus menunggu satu tahun berikutnya. Kita rugi dong," pungkas Soni. [beritajatim.com]
