Indonesia masuk dalam salah satu negara yang memiliki situs kandidat New 7 Wonders of Nature (N7W) atau 7 keajaiban dunia. Pulau Komodo yang berada di Kepulauan Sunda kecil, saat ini masuk menjadi 28 finalis N7W setelah berhasil menyisihkan 440 nominasi lainnya pada babak awal.
Pulau Komodo telah dipilih oleh masyarakat dunia sebagai finalis pada tahun 2009 dan menjadi calon kuat N7W. Agar bisa masuk menjadi N7W yang akan ditetapkan pada tanggal 11-11-2011 mendatang, Pulau Komodo perlu dukungan suara dari seluruh komponen masyarakat Indonesia dan dunia. "28 Finalis dari 37 negara akan bersaing untuk memenangkan N7W ini. Kita mulai dari sekarang sudah harus mempersiapkan kemenangan Pulau Komodo agar bisa terpilih menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia. Karena itu, akan segera dibentuk panitia nasional dan sosialisasi maksimal kepada masyarakat," ujar Sekretaris Menko perekonomian, Eddy Abdurachman dalam konfrensi pers, Jumat (1/10) di Jakarta.
Selain membentuk panitia nasional, nantinya untuk mendukung Pulau Komodo masuk dalam N7W akan dilakukan sosialisasi serta dukungan dari kalangan seluruh KL, jajaran pemerintahan, BUMN, BUMD, swasta, pemerintah daerah, hingga seluruh jajaran masyarakat.
"Kita akan sosialisasikan masyarakat agar mem-voting Komodo melalui pesan singkat, internet dan telepon. Kita juga ingin merebut Indonesia menjadi tuan rumah deklarasi N7W 11-11-2011. Inilah saatnya kita membuat Indonesia bisa terkenal di internasional. Karena dampak positifnya pasti sangat banyak sekali bagi Indonesia," kata Eddy.
Taman Nasional Komodo (TNK) memiliki luas 1.817 KM. Terdiri dari kepulauan dengan luas lebih dari 60,3 Ha dan taman laut seluas 121,4 Ha. Komodo merupakan spesies kadal tertua dan terbesar yang masih hidup didunia dan hanya ada di Indonesia. Karena itulah, TNK yang dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site) oleh Unesco pada tahun 1991 ini disebut juga "Jurasic Park Of Indonesia".
"Tahun anggaran untuk promosi pulau komodo dan Visit tour Komodo disiapkan Rp4 miliar. Tahun depan Rp6 miliar dalam RAPBN. Tapi kami minta tambahan lagi paling tidak Rp10 miliar, itu termasuk untuk fee komitmen menjadi tuan rumah deklrasi N7W," jelas Direktur Sarana Promosi Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, Esthy Reko Astuty.(afz/jpnn)