Gerakan Penanggulangan Pengangguran (GPP) yang dicanangkan Menakertrans RI Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Kamis (14/10/2010) hari ini memang layak ditujukan untuk Jatim. Pasalnya, ada sebanyak 1.011.950 orang angkatan kerja di Jatim yang masih menganggur (pencari kerja).
Dari jumlah penduduk Jatim berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 yang mencapai 37.476.011 jiwa, terdapat 20.623.490 orang angkatan kerja. Sedangkan, dari angkatan kerja yang ada, jumlah kesempatan kerja yang tersedia hanya 19.611.540 orang (95,09 persen) dan 1.011.950 orang (4,91 persen) pencari kerja yang belum terserap pasar kerja.
"Sebenarnya pada 2 tahun terakhir (2009-2010, red) menunjukkan tren positif, di mana jumlah kesempatan kerja mengalami kenaikan. Dari sebelumnya 93,58 persen per Agustus 2009 menjadi 95,09 per Februari 2010. Jumlah penganggur juga menurun dari 5,08 persen menjadi 4,91 persen," kata Kadisnakertransduk Provinsi Jatim Hari Soegiri di sela-sela Job Market Fair (JMF) 2010 di Jatim Expo Surabaya.
Pihaknya memiliki tiga strategi prioritas dalam mengentas pengangguran di Jatim, yakni perluasan angkatan kerja umur muda (25-34 tahun) melalui job fair, bursa kerja online dan jejaring informasi bursa kerja di lembaga pendidikan/swasta serta pembinaan usaha mandiri. Selain itu, juga meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan pekerja melalui fleksibilitas upah minimum, upah sektoral dan law enforcement oleh petugas pengawas ketenagakerjaan.
"Kami juga kembangkan sarana infrastruktur BLK bertaraf internasional dan lembaga pelatihan yang berorientasi dunia kerja dengan pola 3 in 1 plus. Yakni, pelatihan, sertifikasi, magang kerja dan penempatan serta mengoptimalkan jejaring kemitraan lembaga pendidikan swasta," tuturnya. [beritajatim.com]