Otak-Otak Bandeng, Oleh-Oleh Khas Gresik


Kios oleh-oleh makanan khas Gresik berupa sajian otak-otak bandeng diminati oleh para pemudik.

Berdasarkan pantauan beritajatim.com di sejumlah kios yang berada di kawasan sentra perajin, Jalan sindujoyo Kelurahan Kroman Kecamatan Kota Gresik, Selasa (14/9/2010) tampak sejumlah pemudik yang mengguakan sepeda motor atau mobil dengan nomor luar wilayah Gresik berada di area parkir toko oleh-oleh tersebut.

Salah seorang pemudik asal Kecamatan Kraton Pasuruan, Danang (34) mengatakan, ia lebih memilih membeli oleh-oleh khas Gresik berupa otak-otak bandeng karena makanan tersebut memliki citarasa khusus, yang berbeda dengan sajian bandeng yang lain. "Bedanya dengan sajian bandeng yang lain, walaupun sudah diberi berbagai macam bumbu, otak-otak bandeng khas Gresik tidak kehilangan rasa asli bandengnya," ujarnya.

Menurutnya, otak-otak bandeng khas Gresik bukanlah otak-otak seperti yang dikenal di Jakarta atau Palembang. Otak-otak bandeng Gresik, lebih mirip sate bandeng Serang Banten.

Sementara itu, salah satu otak-otak bandeng paling terkenal di Gresik adalah otak-otak bandeng Ibu Muzanah, warga Kelurahan Kroman Kecamatan Kota Gresik, yang saat ini usahanya telah diwariskan kepada puteranya, Rasyid.

Rasyid telah mempekerjakan 10 orang karyawan. Khusus hari lebaran, Rasyid mampu memproduksi ikan bandeng otak-otak lebih dari 400 ekor meningkat dari hari-hari sebelumnya yang hanya 200 ekor bandeng setiap harinya. Satu ekor ikan bandeng otak-otak, dijual seharga 37 ribu Rupiah. Sementara, harga ikan bandeng mentah saat ini, mencapai 15 ribu Rupiah perkilonya, dengan isi 2 ekor ikan bandeng.

Rasyid menjelaskan, untuk cara pembuatan otak-otak bandeng tidaklah sulit. Awalnya, bandeng mentah harus dikeluarkan terlebih dahulu daging, tulang, dan durinya. Lalu dicampur bumbu, mirip dengan bumbu lodeh yang pedas. Kemudian daging dimasukkan ke dalam tubuh bandeng yang kosong tadi dengan dibentuk kembali seperti bandeng mentah semula. Selanjutnya, bandeng isi ini dicepit dua bilah bambu, kemudian dibungkus dalam daun pisang, lalu dibakar.

Setelah tahapan itu selesai, dilanjutkan dengan membakar bandeng otak-otak. "Nah, tahapan ini membutuhkan keterampilan tersendiri. Masalahnya, jika terlalu matang atau masih mentah, akan mengurangi bahkan menghilangkan rasa otak-otak bandeng yang sebenarnya," tandas Rasyid. [beritajatim.com]

digg it
buzz yahoo
google
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook
reddit





Terkait




TERPANAS

 

Rekomendasi

Dunia Bayi dan Ibu

Gambar Unik dan Foto Lucu