Penalti Telat Kontroversial Menangkan Persema


Persibo Bojonegoro meradang. Tampil bagus sepanjang pertandingan, namun akhirnya menyerah 1-0 di tangan Persema Malang via penalti kontroversial yang dieksekusi Seme Patrick dalam pertandingan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Gajayana, Sabtu (9/10/2010).

Pelatih Persibo Sartono Anwar mengatakan dirinya sudah merasa ada permainan di pertandingan itu. Bahkan official ditawari korps wasit untuk menyerahkan Rp10 juta jika ingin memenangkan pertandingan. "Tulis saja. Asisten manajer kami Ahmad Sardjono memang ditawari. Tapi saya tidak mau, karena memang ingin fair play," kata Sartono Anwar dengan emosional.

Ia mengaku sangat kecewa dengan kekalahan yang menyakitkan tersebut. Terlebih pinalti untuk Persema sudah melewati masa injury time atau menit 94, dengan penambahan waktu hanya 3 menit.

Sartono berani jika harus dipanggil PSSI soal wasit yang meminta setoran sebelum pertandingan. "Pokoknya tulis saja, agar wasit tak lagi main-main. Soal dipanggil PSSI, itu urusan saya dan manajemen," tandas Sartono.

Sementara arsitek Persema Timo Scheunemann memilih bersikap rendah hati menyikapi tekanan untuk timnya setelah gol pinalti. Ia mengakui Persibo sulit ditaklukkan karena mempunyai semangat tinggi selama pertandingan dan membuat timnya kalang kabut.

"Pertandingan yang menarik dan kami harus mengakhiri dengan pinalti. Ada penurunan permainan dibanding saat menghadapi Persisam lalu. Selain itu pemain juga lemah dalam penyelesaian akhir," papar Timo.

Dirinya melihat tim Persibo bermain tanpa tekanan sehingga lebih mudah menguasai pertandingan. Sedangkan Persema sebaliknya. Tuntutan menang setelah dua kali tersungkur di Kalimantan membuat pemain serba salah dan terbebani.

Persema sempat tampil gereget di menit awal babak pertama. Sebagai tuan rumah, Bima Sakti dkk memegang penuh kendali bola. Peluang sempat diperoleh Robby Gaspar maupun Irfan Bachdim. Tapi serangan tuan rumah selalu gagal menembus rapatnya benteng Persibo.

Perubahan yang dilakukan Persema di laga ini cukup menentukan. Posisi Irfan Bachdim yang sebenarnya lebih optimal sebagai gelandang serang seperti di Samarinda, didorong ke depan dan berduet dengan Ngon Mamoun.

Risikonya, tidak ada konduktor di lapangan tengah yang menebar bola ke depan maupun sayap. Penampilan impresif kiper Persibo Syaifudin turut memperbuntu tekanan tim asuhan Timo Scheunemann. Mantan kiper Persebaya ini menjadi pemain paling sibuk di Stadion Gajayana.

Pergerakan Irfan Bachdim yang terlihat membahayakan di Samarinda lalu, sama sekali tak terlihat. Pemain produk naturalisasi ini lebih banyak berlarian dibanding memainkan bola. Malah Persema yang menurun di akhir babak pertama kerap mendapat ancaman via Eugene Dadi maupun Eduardo Bizarro.

Menit 57, Persibo mendapat peluang cantik melalui kaki Samsul Arif yang berdiri bebas menyambut umpan Dadi. Sayang sepakan kerasnya membentur mistar. Pelatih Persibo Sartono Anwar pantas menyesal pemainnya tak bisa mencetak gol dengan banyaknya peluang yang seharusnya mengubah papan skor. Bahkan tuan rumah Persema pun tak mampu mencetak peluang.

Counter attack yang dilakukan Persibo membuat pertahanan Persema kocar-kacir. Di masa injury time, Persema mendapat hadiah pinalti kontroversial setelah Hamzah dianggap handsball di kotak terlarang. Eksekusi yang dilakukan Seme Patrick pun memenangkan tuan rumah.

digg it
buzz yahoo
google
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook
reddit





Terkait




TERPANAS

 

Rekomendasi

Dunia Bayi dan Ibu

Gambar Unik dan Foto Lucu