Merawale di Minahasa, suatu tradisi pindah rumah tanpa dibongkar secara turun temurun sudah jarang ditemui. Masyarakat di Bitung, Amurang, Minahasa Selatan rupanya masih ada yang mempertahankan tradisi merawale.
Kebersamaan dalam kehidupan sosial salah satunya diwujutkan dengan tradisi merawale. Baik anak sekolah, pemuda maupun orang tua terlibat dalam tradisi ini tanpa memandang status sosialnya.
Merawale biasanya dikomandoi oleh seseorang agar rumah atau sabuah yang akan dipindah dapat diangkat lebih mudah. Merawale adalah simbol kepolosan, kebersamaan masyarakat tanpa rekayasa dalam kehidupan sosial di Minahasa.
Orang yang terlibat dalam merawale tidak dibayar dengan uang akan tetapi mendapat ‘bayaran ucapan terimakasih’ dari yang empunya rumah, salah satu bentuk ucapan terimaksih diwujudkan dengan sajian minuman, rokok, kopi atau kue cucur, onde-onde dan nasijaha.



Terkait
- Tradisi Lama Merawat Tubuh Usai Melahirkan
- Tradisi Apem Sewu Amanah Ki Ageng Gribig
- Merawale, Tradisi Pindah Rumah tanpa Dibongkar
- Tradisi Melarung Sesaji Ke Laut Di Tuban
- Ajaib! Lantai Musola Bisa Buat Menyalakan Rokok
- Mengapa Baret TNI Dipasang Miring?
- Aneh! Balita Ini Suka Makan Sabun!
- Nurdin Halid - Gayus Capres 2014 Mejeng di Kontras
- Membuat KTP Harus Hafal Lagu Indonesia Raya
- Bayi 900 Gram Lahir di Madiun
- Cacing Naga Bertaring Besar Sepanjang 2,5 Meter Ditemukan di Banyuasin
- Lingkar Taman di Yogya Adalah Bukti Pendaratan UFO ?
- 7 Istana Presiden Indonesia
- Galeri Foto dan Akun Twitter Leona Agustine, Pemeran Dokter Nina di Sinetron Islam KTP
- Galeri Foto Nurdin Halid saat Masih Muda
- Selain Tetap Utuh, Jasad Gus Dur Juga Bersinar
- PT. KAI Miliki Kereta Bermotif Batik
- Koleksi Foto Iklan-iklan Tempoe Doeloe
- Foto - Foto Terlarang Hindia Belanda 1945 - 1949 yang Dirahasiakan
- Railbus, Kereta Termewah di Indonesia