Selain berniat mendatangi Walikota Surabaya, dalam aksinya kali ini, ratusan Bonekmania berniat mendatangi penjual kaos-kaos bola. Mereka meminta agar para pedagang tidak menjual kaos Arema di Surabaya.
Para Bonek mania menuding, penjualan kaos Arema di Surabaya itulah yang menjadi pemicu timbulnya konflik antar suporter. Dalam hal ini Bonekmania dan Aremania.
Amin Gimbal, salah satu koordinator aksi mengatakan, sebenarnya para Bonekmania tidak melarang penjualan kaos Aremania di Surabaya. Namun fakta yang terjadi, seringkali terjadi kasus pemukulan terhadap orang yang memakai kaos Aremania oleh Bonek.
Untuk menghindari hal ini, Amin yang mengaku Bonek cinta damai memutuskan untuk meminta para penjual tidak menjajakan kaos Aremania di Surabaya. "Kita sebenarnya ingin menghindari konflik, karena sering ada kejadian pemukulan," ujar Amin.
Rencananya, ratusan Bonekmania tersebut akan mendatangi penjual kaos olah raga di kawasan Stadion Gelora 10 November, serta penjual kaos grosir di pasar Kapasan Surabaya. "Kita akan mendatangi penjual kaos di Tambaksari, serta Kapasan. Tapi hanya perwakilan saja," imbuh Amin.
Kembali Amin menegaskan, peringatan kepada para penjual kaos tersebut bukan bersifat sweeping atau larangan. Aksi hanya bersifat arahan atau himbauan.
"Saya tegaskan, rencana ini bersifat pemberitahuan, bukan sweeping atau larangan. Intinya kita ingin Surabaya tetap damai, Bonek juga cinta damai kok," pungkas Amin. [rif/but]
