Satu lagi kesenian yang di miliki oleh kabupaten Jombang yang mungkin sudah terlupakan oleh masyarakatnya sendiri yakni Seni Tari Jaran Dor. Yakni seni tari yang menggunakan alat Bantu berupa Kuda-kudaan yang terbuat dari sesek bamboo ini sebenarnya sama dengan kesenian kuda lumping pada umumnya.
Namun yang sedikit membedakan adalah Seni Tari Jaran Dor ini terkesan apa adanya dan gerak para penarinya pun tidak seperti jaranan lain. merupakan perpaduan antara kesenian bela diri pencak silat, mungkin pada waktu itu yang memainkan Seni Tari Jaran Dor tersebut banyak sekali dari para pendekar-pendekar pencak silat, Sehingga sangat mempengaruhi pergerakan Jaran Dor itu sendiri. sementara kalau jaranan atau seni tari kuda lumping yang biasa kita lihat itu terkesan lebih terkonsep seperti penari kuda lumping semboyo atau kita biasa menyebutnya jaranan semboyoan.
Dan dari segi pakainyapun seni tari jaran dor juga berbeda dengan kuda lumping biasanya, yakni kalau Seni Tari Jaran Dor cukup menggunakan berkaos belang horisontal warna merah putih atau merah hitam, dilapisi baju warna hitam lengan panjang, celana pendek berpleret merah, berkopyah dengan sarung diikatkan pinggang tanpa adanya embel-embel kerincingan layaknya jaran atau kuda lumping samboyoan.
sebenarnya kalau mau kita gali lagi masih begitu banyak kesenian atau budaya-budaya Jombang yang tenggelam seiring dengan perkembangan zaman, bukan hanya Jombang sebagai kota santri karena begitu banyak pesantren yang ada di kawasan kabupaten Jombang tersebut, melainkan ada juga beberapa kesenian yang harus tetep kita lestarikan. kalau bukan kita sendiri yang menyelamatkan atau mengabadikan budaya kita sendiri, terus mau siapa?????
sumber : http://jombangan.com/budaya/seni-tari-jaran-dor-tari-kuda-lumping-khas-jombang/