Menjelang kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Jatim selama tiga hari (13-15 Desember 2010), pada Minggu (12/12/2010) hari ini pemandangan berbeda terlihat di gedung negara Grahadi Surabaya.
Ratusan aparat TNI/Polri sudah mulai 'menyerbu' Grahadi sejak pagi hingga petang hari ini. Mereka tampak berlatih dan melakukan apel kesiagaan. Beberapa pos penjagaan mulai didirikan di depan pintu masuk gedung yang berada di Jl Gubernur Suryo Surabaya itu.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Gunarto kepada beritajatim.com, Minggu (12/12/2010) petang mengatakan, Presiden SBY akan tiba di gedung negara Grahadi pada Senin (13/12/2010) pukul 18.00 petang. "Setelah datang di Grahadi, beliau (Presiden SBY, red) tidak ada acara apa-apa dan istirahat. Besoknya, pada Selasa (14/12/2010) pukul 08.00 pagi, beliau menghadiri acara di kampus ITS Sukolilo Surabaya hingga pukul 11.00 siang," tuturnya.
Kemudian, seusai dari ITS, presiden beserta rombongan akan bergerak menuju Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) PT Perwita Nusaraya yang ada di jalan raya By Pass KM 31 Krian Sidoarjo. Awalnya kegiatan di Krian tersebut berlangsung 45 menit, tetapi diperpanjang hingga menjadi 1,5 jam. "Kami berani pastikan kegiatan presiden di Krian tetap dilaksanakan. Jadi, tidak tentatif lagi, tapi sudah dipastikan. Ini kabar terakhir yang saya dapat dari protokol kepresidenan beberapa menit lalu sebelum anda telepon Mas," tegasnya.
Presiden akan kembali ke gedung negara Grahadi pada Selasa sore dan bermalam di sana. Kegiatan presiden dilanjutkan pada Rabu (15/12/2010) pukul 09.00 pagi di Grahadi dengan bertemu kalangan perbankan membahas masalah KUR untuk TKI. Acara akan berakhir siang hari dan SBY bertolak menuju Jakarta melalui Bandara Internasional Juanda.
"Grahadi akan mulai steril pada Senin besok pukul 06.00 pagi. Yang pasti tidak ada penutupan jalan depan Grahadi dari aktivitas masyarakat umum. Tapi, mereka yang akan masuk Grahadi tidak sembarangan orang. Mereka harus terdaftar identitasnya dan dilengkapi foto diri," tukasnya.
Suasana di Grahadi pada Minggu hari ini tampak ramai petugas keamanan, protokol dari kepresidenan dan Pemprov Jatim. Tampak puluhan petugas mempersiapan tempat launching KUR TKI yang berada di sebelah kanan gedung utama Grahadi.
Tempat istirahat Presiden berada di sebelah kiri atau timur gedung utama Grahadi. Luasnya mencapai 600 meter persegi dan memiliki fasilitas layaknya kamar VVIP hotel bintang lima di Shangrilla Surabaya. “Jika sesuai aturan, Presiden memang beristirahat di tempat khusus milik pemerintah bukan di hotel, jika berkunjung ke daerah," papar Gunarto.
Sebelumnya, ketika Presiden berkunjung ke Jatim, khususnya di Surabaya, selalu menginap di Hotel Shangrilla Surabaya. Berbeda dengan Presiden KH Abdurrahman Wahid yang selalu menginap di Gedung Grahadi Surabaya.
Dalam kunjungannya ke Jatim itu, Presiden rencanya akan didampingi sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo.Selain itu, juga didampingi 11 Menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Di antaranya adalah Menteri Pendidikan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Mendagri, Menko Perekonomian, Menko Kesra, Mensesneg, Menteri BUMN, Menlu, Menkum dan HAM, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Menpora, dan Menkominfo.
Usai berkunjung ke Jatim, Rabu (15/12/2010) siang, Presiden SBY beserta rombongan melanjutkan kunjungan kerjanya di Semarang. Yakni, untuk menghadiri acara Prasetya Perwira (Praspa) TNI. "Jadi Pak Presiden berkunjung ke Jatim selama tiga hari dua malam," pungkasnya.
sumber : http://7wolu.blogspot.com/2010/12/kamar-sby-di-grahadi-sekelas-hotel.html