Bromo dan Semeru Ditutup Selama Tahun Baru


Aktivitas vulkanik di Gunung Bromo dan masih dalam proses revitalisasi di Gunung Semeru membuat kedua gunung tersebut dinyatakan tertutup untuk wisatawan yang akan merayakan tahun baru 2011 nanti.

Penutupan kedua gunung itu, baik untuk aktivitas kunjungan wisatawan atau pun aktivitas pendakian pada saat momen libur tahun baru. Hal itu dikatakan Nova Elina, Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) yang berkantor di Jl Raden Intan, Arjosari, Kota Malang.

“Yang jelas, untuk perayaan tahun baru 2011, di kedua gunung itu akan ditutup. Dalam radius 2 kilometer, tidak boleh ada wisatawan yang mendekat di Bromo. Kalau diluar radius itu silakan saja,” kata Nova, saat dihubungi via telepon, Selasa (28/12/2010).

Menurut Nova, larangan adanya wisatawan atau masyarakat yang mendekat ini sudah menjadi rekomendasi dari Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), terkait dengan status gunung Bromo yang hingga kini tetap dinyatakan “siaga”.

Untuk masyarakat di kawasan Bromo, beber Nova, memang masih terlihat melakukan aktivitas di lautan pasir Bromo. Pihak TNBTS melarang keras wisatawan untuk mendekat di lautan pasir Bromo saat libur tahun baru nanti, yang diperkirakan akan banyak kunjungan para wisatawan.

“Memang diperkirakan akan banyak wisatawan yang akan datang, saat libur akhir tahun ini. Namun, tetap tidak akan diizinkan mendekat di radius yang sudah ditentukan. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

Sementara itu, untuk Gunung Semeru, para pendaki hanya diizinkan di kawasan Ranupani. Lebih dari itu, atau kalau akan melakukan pendakian, tidak akan diperkenankan.

“Meski status Gunung Semeru hanya waspada, jalur pendakian di gunung itu masih ditutup selama 3 bulan kedepan. Hal itu untuk revitalisasi ekosistem di jalur pendakian. Penutupan ini terhitung sejak awal November hingga awal Februari nanti,” katanya.

Kalau hanya sekedar mendirikan tenda di kawasan Ranupani kata Nova, masih diperbolehkan. Tapi, kalau akan naik ke puncak tidak itu yang tidak diperbolehkan. Pokoknya ditutup untuk pendakian. Karena sedang dalam proses revitalisasi jalur pendakian,” katanya.

Nova mengaku, kerusakan itu, akibat terlalu seringnya dilalui para pendaki. Akibatnya, ekosistem di jalur pendakian banyak yang rusak. Sehingga, membutuhkan upaya revitalisasi untuk memulihkan kondisi disekitarnya.

“Bromo dan Semeru itu, saat perayaan malam pergantian tahun biasanya selalu dipadati oleh pengunjung. Baik itu wisatawan yang ingin melihat Bromo atau pun aktivitas pendakian di puncak Semeru. Makanya akan ditutup,” tegasnya lagi.[beritajatim.com]

digg it
buzz yahoo
google
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook
reddit





Terkait




TERPANAS

 

Rekomendasi

Dunia Bayi dan Ibu

Gambar Unik dan Foto Lucu