
Ia menyebutkan, sebanyak 176 anak yang dikhitan dalam kegiatan itu, dan dipastikan akan memerlukan waktu selama 40 jam.
Nuriasa mengakui bahwa kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk bisa memecahkan rekor MURI. Rekor sebelumnya tercatat selama 37 jam nonstop.
Kegiatan lebih difokuskan kapada kemampuan "singel operator", yakni dokter yang akan menangani anak-anak yang dikhitan. Kemampuan dokter itu, akan dinilai tim MURI.
Adapun dokter yang akan melaksanakan sunatan massal kali ini, adalah dr Wibowo dibantu beberapa paramedis. Mereka akan menangani 176 anak warga Muslim di Kabupaten Tabanan. "Semua peserta tidak dipungut biaya sunat alias gratis. Ini sepenuhnya ditanggung panitia perigatan HUT Kota Tabanan," ujar Nuriasa.
Meskipun sudah ada tenaga yang akan membantu dokter untuk menyunat para peserta, kata dia, pihaknya juga menyediakan dokter lain sebagai antisipasi jika ada hal-hal mendadak yang diperlukan.
Disinggung soal teknologi yang akan digunakan dokter dalam melakukan sunatan tersebut, Nuriasa mengaku tidak mengetahui persis, namun informasi yang diterima menggunakan teknologi kedokteran modern.
Rencananya, kegiatan sunatan nonstop akan dipusatkan di Poliklinik Avaita di Banjar Gerang, Tabanan, dan akan berlangsung hingga terpecahkannya rekor MURI. "Kami sempat diberitahu, kalau sudah bisa melewati 37 jam saja, rekor MURI sudah bisa dipecahkan. Ya target kami bisa melebihi hingga 40 jam," kata Nuriasa menjelaskan.
Terkait
- Inilah Tahap-tahap Kongres PSSI
- Tradisi "Omed-omedan", Festival Ciuman Muda-mudi di Bali
- Jelekkan Syiah, Wanita Mengamuk di Pengajian Habib Umar
- PT. KAI Miliki Kereta Bermotif Batik
- Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW, Gorontalo Berpesta 20.000 Kue Kolombengi
- Inilah Alasan PSSI Memindah Kongres dari Bintan ke Bali
- Daftar Peraih Penghargaan 'DahSyatnya Award 2011'
- Ultah, Tabanan Gelar Sunatan Massal 40 Jam
- Mantennya Kucing, Kok Pakai Ijab Qobul ?
- Menbudpar : "Kuliner Itu Pariwisata"