Kegiatan sunatan atau khitanan massal selama 40 jam nonstop menggunakan teknologi kedokteran terbaru, digelar dalam menyemarakkan peringatan HUT ke-517 Kota Tabanan, Bali. "Sunatan massal itu mulai dilakukan Sabtu malam pukul 24.00 Wita, dan dijadwalkan terus berlangsung secara nonstop selama 40 jam," kata Ketua Panitia Sunatan 40 Jam I Ketut Nuriasa di Tabanan, Sabtu (27/11/2010)petang.
Ia menyebutkan, sebanyak 176 anak yang dikhitan dalam kegiatan itu, dan dipastikan akan memerlukan waktu selama 40 jam.
Nuriasa mengakui bahwa kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk bisa memecahkan rekor MURI. Rekor sebelumnya tercatat selama 37 jam nonstop.
Kegiatan lebih difokuskan kapada kemampuan "singel operator", yakni dokter yang akan menangani anak-anak yang dikhitan. Kemampuan dokter itu, akan dinilai tim MURI.
Adapun dokter yang akan melaksanakan sunatan massal kali ini, adalah dr Wibowo dibantu beberapa paramedis. Mereka akan menangani 176 anak warga Muslim di Kabupaten Tabanan. "Semua peserta tidak dipungut biaya sunat alias gratis. Ini sepenuhnya ditanggung panitia perigatan HUT Kota Tabanan," ujar Nuriasa.
Meskipun sudah ada tenaga yang akan membantu dokter untuk menyunat para peserta, kata dia, pihaknya juga menyediakan dokter lain sebagai antisipasi jika ada hal-hal mendadak yang diperlukan.
Disinggung soal teknologi yang akan digunakan dokter dalam melakukan sunatan tersebut, Nuriasa mengaku tidak mengetahui persis, namun informasi yang diterima menggunakan teknologi kedokteran modern.
Rencananya, kegiatan sunatan nonstop akan dipusatkan di Poliklinik Avaita di Banjar Gerang, Tabanan, dan akan berlangsung hingga terpecahkannya rekor MURI. "Kami sempat diberitahu, kalau sudah bisa melewati 37 jam saja, rekor MURI sudah bisa dipecahkan. Ya target kami bisa melebihi hingga 40 jam," kata Nuriasa menjelaskan.