Para penipu mulai menjalankan aksinya menjelang dibukanya pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS), 12 November nanti.
Ihwal mulai maraknya penipuan itu disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Akmal Boedianto, Selasa (19/10). Menurutnya, komplotan penipu itu mengaku sebagai orang yang punya akses khusus ke pejabat dan dapat membantu seseorang diterima sebagai CPNS. Untuk menegaskan tipu dayanya, mereka menggunakan modus operandinya membawa surat asli tapi palsu alias ‘aspal’ dari BKD Jatim yang menggunakan kop dan stempel ‘resmi’ serta dibubuhi tandatangan dirinya.
Akibat bujuk rayu komplotan penipu itu dan surat palsu yang mereka bawa, banyak warga yang kena tipu dan terperdaya sehingga mau menyerahkan uang Rp 25 juta sampai Rp 75 juta.
“Mereka mau menyerahkan uang sebesar itu, karena dijanjikan dapat jalan patas diterima CPNS melalui pemanggilan langsung,” ujarnya.
Karena tak kunjung ada pemanggilan, puluhan korban penipuan CPNS, akhirnya ngeluruk ke kantor BKD Jatim di Jalan Jemur Handayani Surabaya. Mereka berasal dari Kabupaten Malang, Pamekasan, Kediri, Ngawi, dan Pasuruan.
Pelapor dari Malang, mengaku bahwa selain dirinya, setidaknya ada 500 orang yang juga bernasib sama terkena tipu komplotan CPNS. “Tapi masalah benar tidaknya laporan itu, saya sendiri juga tidak tahu,” jelasnya.
Dikonfirmasi hal itu, Gubernur Jatim Soekarwo minta masyarakat tidak mudah percaya dengan orang atau pihak yang menjanjikan dapat menjadikan seseorang sebagai CPNS.
“Yakinlah bahwa itu cuma tipu-tipu saja,” tegasnya kepada Surya.
surya.co.id